Halaman

Kamis, 18 November 2021

Peran Orang Tua Menumbuhkan Minat Baca Anak

 

Peran Orang Tua Menumbuhkan Minat Baca Anak

Membaca merupakan salah satu pondasi yang sangat penting dalam keberlangsungan pendidikan anak. Namun, sebagian besar anak Indonesia tidak gemar membaca. Mereka cenderung lebih suka bermain gadget dari pada membaca. Padahal dengan banyak membaca, anak-anak akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang luas dan beragam, serta berguna dalam perkembangan kemampuan anak untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, budaya membaca perlu ditumbuhkan agar anak terbiasa membaca sejak dini. Dalam hal ini peran keluarga khususnya orang tua sangat penting, karena pendidikan yang pertama terjadi di keluarga. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan minat baca anak yaitu:

1.     Menyediakan bahan bacaan untuk anak

Orang tua perlu untuk meyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan usia anak. Mereka dapat menyediakan buku, poster atau mainan yang menarik sebagai bahan bacaan. Anak-anak juga dapat bebas memilih buku bacaan yang mereka sukai. Tujuannya adalah agar anak-anak mencintai kegiatan membaca terlebih dahulu. Namun orang tua tetap harus selektif dalam menentukan mana yang boleh dibaca anak-anak dan mana yang tidak boleh.

2.    Mengenalkan berbagai tempat untuk mencari sumber bacaan

Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak anak jalan-jalan ke tempat sumber bacaan sebagai alternatif rekreasi, misalnya pergi ke toko buku, perpustakaan, taman bacaan. Bebaskan anak dalam memilih bahan bacaan yang mereka minati.

3.    Membuat jadwal membaca secara teratur

Kegiatan ini dilakukan untuk membiasakan anak melakukan aktivitas membaca. Kegiatan ini dilakukan misalnya dengan meluangkan waktu 15 menit sebelum tidur atau jika memungkinkan dapat membuat jadwal teatur dengan mematikan perangkat elektronik seperti televisi dan internet selama beberapa menit atau bahkan jam dalam satu hari untuk kegiatan membaca bersama-sama.

4.    Mendampingi anak dalam membaca

 Foto: bimba-aiueo.com

Perilaku atau sikap orang tua merupakan teladan bagi anaknya. Anak-anak cenderung mengikuti apa yang orang tua lakukan. Oleh karena itu akan lebih efektif jika orang tua ikut mendampingi anak dalam membaca buku, tidak hanya memerintah saja. Selain itu, melalui kegiatan ini orang tua juga dapat membacakan buku dengan ekspresif sehingga anak menikmati aktivitas membacanya. Kemudian apabila anak memiliki pertanyaan tentang bacaan, orang tua juga dapat menjelaskan dengan benar dan mudah dimengerti oleh anak.

Beberapa hal di atas merupakan contoh peranan orang tua untuk menumbuhkan minat baca siswa di rumah. Ketika sudah ada ketertarikan/minat untuk membaca. Kemudian diharapakan akan terciptanya budaya membaca yang baik pada siswa.

 

Sumber Referensi

Irhandayaningsih, A. (2019). Menanamkan Budaya Membaca Pada Anak Usia Dini. ANUVA Volume 3 (2): 109-118, 2019, diakses melalui link http://ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva

 

Kemendikbud. (2018). Seri Pendidikan Orang Tua: Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jendral Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

 

https://www.kompasiana.com/faisalfachrureza/5a290748f33a2d266f0163e2/peran-orang-tua-dalam-menumbuhkan-minat-membaca-pada-anak-sejak-dini

 

 

 

Materi Ajar Kelas 2 Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1

 

Materi Ajar Kelas 2 Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1

 

Tempat Bermain yang Bersih dan Sehat

(Muatan Bahasa Indonesia)

 

Perhatikan percakapan berikut ini!


 

Makna Kosa Kata

Indah         = bagus/elok dipandang

Nyaman     = segar dan sejuk

Rindang     = banyak cabang, ranting, dan daun

 


Foto: Youtube.com

 

Ciri-ciri tempat bermian yang bersih yaitu:

1.    Tidak ada sampah berserakan

2.   Tidak ada genangan air sehingga tidak becek

3.   Tidak ada kotoran hewan

4.   Tidak asap kendaraan

 

Membuat Gambar Imajinatif

(Muatan SBdP)

Dayu dan teman-teman mulai menggambar. Mereka membuat karya dua dimensi. Karya dua dimensi adalah karya yang memiliki dua sisi. Dua sisi yang dimaksud adalah panjang dan lebar. Contoh karya dua dimensi adalah gambar atau lukisan.


 Perhatikan gambar di bawah ini!

 


 

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa alat dan bahan untuk menggambar yaitu:

1.    pensil

2.   penggaris

3.   rautan pensil

4.   penghapus

5.   alat untuk mewarnai (crayon, spidol, pensil warna, cat air)

6.   buku gambar

 

Adapun Langkah-langkah membuat gambar yaitu:

1.    menyiapkan alat dan bahan

2.   membuat garis tepi

3.   memikirkan ide gambar yang ingin dibuat

4.   membuat sketsa gambar yang diinginkan

5.   menyelesaikan gambar

6.   memberi warna pada gambar

 

 

Mengenal Ruas Garis Bangun Ruang

(Muatan Matematika)

 

Perhatikan gambar di bawah ini!


Dayu menggambar jenjang dari kubus yang tersusun. Kubus merupakan contoh bangun ruang. Selain kubus, ada juga balok, tabung, limas, dan prisma.

Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang memiliki ruang/volume/isi dan dibatasi oleh sisi-sisi.

Perhatikan gambar kubus berikut.


Bangun kubus di atas memiliki ruas garis yaitu AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH, AE, BF, CG, dan DH. Jadi kubus memiliki 12 ruas garis

Ruas garis pada bangun ruang disebut rusuk.

Untuk menentukan ruas garis pada bangun datar, kalian juga dapat melihat video berikut ini.

 

 

Untuk memperdalam wawasan siswa, maka siswa akan melakukan kegiatan berikut.

1.    Membuat gambar imajinatif sesuai keinginan siswa di buku gambar masing-masing, kemudian diberi warna. Gambar yang telah diwarnai dikirimkan melalui wa.

2.   Mengerjakan soal evaluasi melalui link berikut ini.

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeaMLZopRv5vDg4K89zDsU2T_CedCEW5s7WYJTfTlovjJ0gWQ/viewform?usp=sf_link

 

Sumber Referensi

Faisal. (2017). Hidup Bersih dan Sehat Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

 

Jumat, 12 November 2021

Cara Mengajari Anak Membuang Sampah

 

Cara Mengajari Anak Membuang Sampah

Budaya tertib dalam membuang sampah pada masyarakat di Indonesia masih sangat rendah. Masih banyak orang atau oknum yang terlihat membuang sampah sembarangan dalam kehidupan sehari-hari, baik dijalan raya, sungai, dan lain-lain. Budaya ini tentunya tidak patut untuk ditirukan oleh anak-anak. Oleh karena itu penting untuk mengajarkan budaya tertib membuang sampah sejak dini. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anak tertib membuang sampah sejak dini.

1.     Ajarkan tentang sampah basah dan sampah kering

Foto: kompasiana.com

Orang tua dapat dapat memulai dengan mengajarkan jenis sampah, ciri-ciri sampah basah dan kering, serta alasan mengapa sampah harus dipisah. Kegiatan tersebut dilakukan proses membudayakan tertib membuang sampah lebih efektif.

Kemudian selanjutnya orang tua dapat menyediakan tempat sampah yang berbeda warna untuk mengajarkan membuang sampah sesuai jenisnya. Selian itu anak-anak juga perlu diberi latihan membuang samapah sesuai jenisnya secara rutin.

2.    Meminta Anak untuk Menyimpan Sampah

Foto: pauddikmaskaltim.kemdikbud.go.id

Ajarkan kepada anak untuk menyimpan sampah terlebih dahulu, kemudian sampah baru dibuang ketika sudah ada tempat sampah di sekitarnya. Misalnya saat anak-anak berada dalam sebuah tempat umum yang tidak memiliki tempat sampah maka ajarkan anak untuk menyimpanya terlebih dahulu kemudian baru membuang saat sampai rumah atau ketika di jalan menemukan tempat sampah.

3.    Jelaskan Akibat Membuang Sampah Sembarangan

Foto: communication.binus.ac.id

Orang tua dapat menjelaskan bahaya atau akibat dari membuang sampah kepada anak-anak ketika mereka ngeyel melakukan perilaku membuang sampah sembarangan. Anak-anak bisa ditunjukkan akibat dari membuang sampah sembarangan melalui video atau televisi.

4.    Berikanlah Contoh Nyata

 Foto: Orami.co.id

Apabila anak-anak hanya mendengarkan perintah atau arahan orang tua tanpa melakukan aksi nyata maka pengajaran akan kurang efektif karena membuang sampah hanya mengikuti kata orang tua saja, bukan merupakan suatu kewajiban.

Masa anak-anak adalah masa di mana anak-anak cenderung akan menirukan perilaku orang lain. Oleh karena itu orang tua penting untuk mencontohkan secara nyata perilaku menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.

Jadi jangan menunda-nunda untuk membudayakan tertib membuang sampah.

 

Sumber Referensi

https://www.orami.co.id/magazine/ajari-anak-membuang-sampah-pada-tempatnya-dengan-4-cara-mudah-ini/

 

 

Materi Ajar Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 3

 

Materi Ajar Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 3

 

 Kelas yang Tidak Bersih dan Tidak Sehat

 

Ciri-ciri kelas yang tidak bersih:

1.    Ada banyak sampah berserakan dan bau.

2.  Peralatan kelas tidak tersusun rapi.

3.  Debu-debu tidak dibersihkan.

4.  Ada banyak kuman.

Kelas yang Kotor


Kelas yang Bersih

Sumber: https://png.pngtree.com/png-vector/20190417/ourlarge/pngtree-clean-high-school-classroom-with-chalk-green-board-brown-study-table-png-image_949137.jpg

Ciri-ciri kelas yang bersih:

1.    Tidak ada sampai berserakan

2.  Peralatan sekolah tertata rapi

3.  Debu-debu selalu dibersihkan

 

Gerakan Menyapu Lantai


 

Gerakan menyapu lantai dapat dijadikan gerakan tari seperti gambar di atas. Gerakan menyapu dapat ditambahkan dengan gerakan lain agar lebih indah. Contoh gerakan menyapu lantai dapat dilihat memalui link berikut ini

https://www.youtube.com/watch?v=zM_s0dFP0Ok

 

Gerakan Menari dapat diiringi dengan alat musik. Misalnya gendang, tamborin, rebana, tifa.


Jika tidak ada rumah atau kelas, kita bisa menggunakan alat lain seperti botol bekas sebagai alat musik.

 

Mengelompokkan Bangun Datar Berdasarkan Sudut, Titik, dan Sisi

-      Ruas garis pada bangun datar

Ruas garis adalah bagian dari garis yang memiliki dua ujung berbeda. Pada bangun datar terdapat terdapat ruas-ruas garis yang disebut sisi.

 


Bangun segi empat di atas memiliki 4 ruas garis/sisi

 


Bangun segitiga di atas memiliki 3 ruas garis/sisi

-      Sisi, sudut dan titik sudut bangun datar

Segitiga memiliki 3 sisi, 3 sudut, dan 3 titik sudut.

Segi empat memiliki 4 sisi, 4 sudut, dan 4 titik sudut.


Segi lima memiliki 5 sisi, 5 sudut, dan 5 titik sudut.

Segi enam memiliki 6 sisi, 6 sudut, dan 6 titik sudut.

 

Perhatikan tabel berikut ini!

Nama Bangun Datar

Jumlah Sisi

Jumlah Sudut

Jumlah Titik Sudut

Segitiga

3

3

3

Segi empat

4

4

4

Segi lima

5

5

5

Segi enam

6

6

6

 

Untuk menambahkan memperdalam materi lakukanlah kegiatan berikut ini!

1.  Praktikanlah gerak menyapu lantai seperti contoh berikut ini, hasilnya dikirmkan dalam bentuk video melalui WA.


2.Jawabalah soal evaluasi memlaui link berikut ini https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfaelvBJgTIba-BY1vgAe6ncbpoIF35Na-MKbQDda5mBLqJ6A/viewform

 

Sumber Referensi

Faisal. (2017). Hidup Bersih dan Sehat Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Peran Orang Tua Menumbuhkan Minat Baca Anak

  Peran Orang Tua Menumbuhkan Minat Baca Anak Membaca merupakan salah satu pondasi yang sangat penting dalam keberlangsungan pendidikan anak...